Pada dasarnya, teknik fotografi levitasi adalah sebuah teknik di dunia fotografi yang membuat sebuah objek itu melayang. Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh Jacques Lartigue pada tahun 1905. Teknik ini banyak digunakan di berbagai objek fotografi, mulai dari objek manusia, pernikahan, hingga makanan. Untuk membuat foto dengan efek levitasi atau melayang pada fotografi makanan, ada beberapa langkah atau cara yang harus diperhatikan.
Contents
Kamera yang Digunakan
Kamera yang biasa digunakan untuk teknik fotografi ini adalah DSLR, Mirrorless, Kamera Smartphone dan Kamera Pocket, Prosumer atau Bridge. Terdapat 3 tipe sensor yang biasa digunakan, Full Frame, APSC, dan Micro Four Third. Perbedaan dari 3 tipe sensor tersebut adalah area cropping, Full Frame memperlihatkan semua objek, APSC hanya sebagian, dan Micro Four Third hanya akan fokus pada objek. Hal ini tentu akan berpengaruh pada komposisi fotografi. Jenis lensa yang biasa digunakan juga beragam, yakni 100mm, 85mm, dan 50mm.
Perhatikan Exposure Triangle
Dalam fotografi, terdapat hal yang penting yang harus diketahui. Hal ini menjadi dasar dalam dunia fotografi dalam memahami cara kerja kamera secara teknis. Pemahaman ini dapat diaplikasikan dalam dunia fotografi jenis apapun.
- Shutter Speed
Merupakan rana kamera yang mengacu pada pengaturan membuka dan menutup sensor pada kamera dalam menangkap cahaya.
- Diafragma
Merupakan komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera.
- ISO atau ASA
Merupakan komponen yang mengatur tingkat sensitivitas sensor terhadap cahaya.
Pencahayaan Dalam Food Photography
Exposure Triangle dapat diaplikasikan pada semua jenis photography, tak terkecuali dalam fotografi makanan atau food photography. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah cahaya yang ada di sekitar. Terdapat 2 jenis cahaya yang biasa digunakan untuk fotografi makanan, yaitu: Ambient Light dan Artificial Light. Setiap jenis cahaya tersebut memiliki skema pencahayaan. Pada Ambient Light (cahaya bersumber dari matahari), cahaya yang muncul di belakang sehingga dibutuhkan alat bantu lainnya yaitu reflector. Hal ini juga berlaku cahaya yang muncul di samping. Namun pada pencahayaan Artifisial Light (cahaya bersumber dari lampu), cahaya yang datang dari atas harus ditambahkan dengan key light dan fill light. Hal terpenting dalam menunjang ini adalah dengan menggunakan tripod dan reflektor.
Konsep Layouting
Dalam fotografi makanan, salah satu yang harus dipahami adalah konsep layouting sehingga tampilan dari foto makanan lebih baik. Konsep tersebut adalah layering (memberikan dimensi dengan bantuan pendukung) dan leveling (memberikan level pada produk tambahan hingga produk utama).
Styling Elemen Dalam Membuat Efek Levitasi
Selain konsep, hal lain yang harus diingat adalah styling elemen dengan detail yakni: Objek utama/hero product, properti utama, properti pendukung, dan properti penghias atau garnish.
Apabila semuanya sudah dimengerti, maka Anda sudah siap untuk membuat efek levitasi pada fotografi makanan atau food photograph.
Kesimpulan
Itulah cara membuat efek levitasi pada fotografi atau food photograph. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membuat efek levitasi adalah kamera, exposure triangle, pencahayaan, layouting, dan styling elemen. Semoga membantu!
Tertarik menjadi content creator fotografi? Mezink bisa bantu optimasi profile sampai bio kamu, lho!
Kunjungi Mezink dan download sekarang!