cover
#tips ATURAN MENULIS FIKSI REMAJA (TEENLIT) dunia remaja, teenager itu seru dan penuh tanda tanya serta petualangan. Jadi, menulisnya akan membuat kita serasa muda terus dan bikin awet muda. Boleh dicoba kok. Nah, ada beberapa aturan kalau mau nulis fiksi remaja yang baik. 1. Topik harus disukai remaja Biasanya topik yang disukai remaja adalah topik-topik ringan, seperti hantu, misteri, cinta, petualangan, dan hobi. Topik yang rada mikir seperti korupsi, politik, melodrama, bukan topik yang disukai. 2. Tulisan pendek Tulisan pendek ini maksudnya berkaitan dengan deskripsi dan dialog. Jadilah seperti remaja dalam menulis fiksi remaja. Bicara ringan, cerdas, taktis, simpel, dan menyenangkan. Remaja biasanya, sesedih apapun mereka tetap seru. Jadi, buatlah sesuatu dari dunia mereka. 3. Karakternya harus detail Remaja pandai berimajinasi. Jadi pastikan detail karakter yang kita buat dapat divisualisasikan oleh mereka. Lebih bagus kalau karakter itu seperti berada di sekitar lingkungan mereka. 4. Karakter tidak boleh sempurna Coba saja perhatikan sekitar kita! Mana ada orang yang sempurna? Jadi, buatlah karakter semanusiawi mungkin. Pinter tapi rada males. Ganteng tapi takut cicak. Cantik tapi suka ngupil, baik hati tapi juga suka jail, dll. 5. Gunakan bahasa remaja Bahasa yang digunakan untuk fiksi remaja ya harus bahasa remaja. Contek dialog dan kosakata remaja yang sedang trend. Jadikan tulisan itu tidak hanya terbaca, tetapi serasa terdengar di sekitar kita setiap hari. 6. Pakai nilai universal Remaja itu dunia bebas. Tapi penulis harus mengontrol tulisannya. Jangan menulis yang menjerumuskan remaja. Tulisan harus menggunakan nilai-nilai universal. Sudah jelas kalau pakai narkoba itu salah, kalau ada karakter yang begitu, pastikan karakter tersebut dihukum baik secara sosial maupun secara hukum. 7. Lebih banyak dialog Bagi yang suka membaca novel remaja, coba amati novel-novel yang berhasil dan biasanya bestseller, selalu lebih banyak dialognya daripada deskripsinya. Ini karena membacanya cepat dan biasa langsung diketahui siapa pelakunya. 8. Setting yang familiar Menulis cerita remaja, setting nya ya harus familiar bagi remaja. Sekolah, kampus, biasanya umum dipakai. Tapi selalu ada setting khusus yang harus mencuri perhatian pembaca dan inilah kekuatan penulis yang harus dieksplorasi agar remaja tertarik membaca. 9. Jangan Menggurui Remaja adalah dunia yang sedang mencari jati diri. Biarkan mereka memutuskan segala sesuatu menurut pertimbangan masing-masing. Ending yang menggantung sering lebih baik bagi penulisan novel remaja. Nah, selamat menulis fiksi remaja dan temukan dunia yang paling seru 🙂 Tips penting untuk penulis fiksi remaja, jadikan remaja sebagai FIRST READER dan biarkan mereka mengoreksi tulisan kita. Hasilnya akan sangat berbeda dan akan terasa sangat TEENAGER.
Kasi bintang dong
012345

Submit