cover
#tips Tips hari ini adalah Penggunaan "Di" sebagai Prefiks dan Preposisi. Ayo, siapa yang sampai sekarang masih suka salah tulis "di" yang dipisah dan digabung? Selama ini, banyak sekali orang yang belum bisa membedakan fungsi "di" sebagai prefiks dan preposisi (kata depan), padahal hal ini merupakan ilmu sangat dasar bagi seorang penulis yang ingin naskahnya rapi dan enak dibaca serta mudah dipahami. Kesalahan ini terkesan sepele memang. Namun, jika kita terbiasa dengan kesalahan, lama lama kita akan lupa dengan kebenaran. Jika teman-teman kelak mengikuti seleksi editor pun, hal pertama yang akan menjadi bahan penilaian dan pertimbangan adalah apakah seseorang mampu membedakan fungsi "di" sebagai prefiks atau sebagai preposisi. Penulisan "di" sebagai preposisi haruslah dipisah karena menunjukkan tempat. Contoh: - Di sana - Di rumah - Di hati - dsb. Penulisan "di" sebagai prefiks harus digabung karena menunjukkan verba. Contoh: - dibaca - dibawa - ditekan - dsb. Lantas, bagaimana cara membedakannya? Sekarang, jika teman-teman masih bingung, ketika menemukan kata yang ada "di"-nya, Lalu, silakan ubah kata "di" menjadi "me". Jika kata itu masih memiliki arti, makna "di" berfungsi sebagai prefiks. Namun jika tidak memiliki arti, makna fungsi "di"-nya sebagai preposisi. Contoh: dimata → memata (Salah)→ di mata (Benar) dibaca → membaca (Benar) → dibaca dirumah → merumah (Salah) → di rumah (Benar) ditulis → menulis (Benar) → ditulis (Benar) Tambahan: Jika "di" yang berfungsi sebagai prefiks, tetapi verba yang adalah kata asing, bubuhkan tanda hubung (-) sebelumnya. Contoh: - di-delete - di-replay - di-unmute - dsb. Sumber - literasi kepenulisan. WP
Apakah materi ini berguna?
YALUMAYAN TIDAK

Submit