cover
Konflik secara estimologi berasal dari kata kerja Latin yaitu "con" yang artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau bertabrakan.[1] Secara umum, konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah. Konflik dalam novel bukan hanya konflik antar protagonis dan antagonis Ada beberapa jenis konflik yang perlu diketahui oleh para penulis agar bisa lebih inovatif lagi untuk mengembangkan cerita Konflik dengan antagonis, disini pasti semua penulis mengerti tentang konflik dengan musuh dari si protagonis. Karena suatu kejadian, protagonis utama memilikl konflik dengan antagonis, contohnya ketika protagonis utama menjadi ancaman bagi si antagonis. Khana telah menjadi seorang aktris yang cukup populer sehingga membuat Dina menjadi iri, dia takut Khana menjadi lebih populer dari dirinya. Permasalahannya adalah Dina yang takut dengan Khana akan mengupayakan segala cara agar Khana tidak populer seperti apa yang dia bayangkan kedepannya. πŸ™„ Aneh bet kataΒ²nya πŸ˜• Konflik dengan tokoh figuran, konflik ini jarang terlihat di novel-novel pada umumnya. Misalkan protagonis memilikl sahabat yang ingin bersaing untuk menjadi nomor satu, mereka terus menggagalkan segala upaya antar sahabat demi mencari siapa yang terbaik. Contohnya ada di film πŸ€” Entahlah lupa namanya πŸ˜• Konflik dengan diri sendiri/Konflik batin mungkin.. Konflik ini terjadi pada pribadi yang rapuh, dia menyalahkan dirinya sendiri sehingga sang protagonis tidak mampu untuk merubah dirinya. Karena hal itu, dia pun mencoba untuk mengakhiri hidupnya atau menghancurkan dirinya sendiri. Contohnya ada di novelku Tuan Muda Devan bab1, karena menyalahkan dirinya sendiri, Devan tidak mandi selama berhari-hari dan karena sudah sangat putus asa dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Konflik dengan Masyarakat, konflik ini juga jarang terjadi karena sifat protagonis di novel umum adalah protagonis yang baik πŸ™„ Biasanya, konflik dengan masyarakat terjadi pada novel dengan tema menantu sampah. Ya, itu yang biasa dibuat. Tapi, jika lebih dikembangkan lagi, konflik ini akan lebih menarik, contohnya dalam Animasi Jepang dengan judul Naruto. Naruto sewaktu kecil dijauhi oleh masyarakat, padahal dia adalah putra dari seorang Pahlawan Desa, hanya karena sebuah kekuatan yang menyeramkan berada di dalam tubuh Naruto, akhirnya dia pun tidak ditakuti oleh semua masyarakat. Konflik dengan apa namanya πŸ€” dunia πŸ€” Konflik ini memungkinkan protagonis memilikl masalah pada dunianya, dunia tiba-tiba saja berubah dari apa yang terjadi sebelumnya. Atau protagonis tiba-tiba saja masuk ke dunia pararel yang bahkan dia tidak ketahui, dia tidak tau cara agar keluar dari dunia tersebut dan kembali ke dunia asalnya. Konflik ini lebih banyak dibuat untuk novel fantasi/isekai (ke dunia lain) Jika dikembangkan, mungkin bisa mendapatkan sebuah ide untuk membuat sebuah dunia yang berbeda, misalkan protagonis hidup di dunia modern dengan Lato-Lato adalah segalanya, setan gepeng seperti ponsel pun kalah populer dibandingkan Lato-Lato yang dijadikan dewa atau keyakinan Tapi jangan πŸ™„ aneh πŸ˜• Konflik dengan kekuatan/kemampuan super. Protagonis yang baru saja mendapatkan kekuatan yang entah darimana dia kebingungan untuk menggunakannya. Dia tidak percaya dengan kekuatannya itu dan menganggap seolah-olah itu hanyalah halu nya semata. Peter Parker dari film Iron-man tau kan? Iya, tetangganya Tarzan. Awal mula kisah Spiderman memperlihatkan bahwa Peter Parker tidak bisa mengontrol kekuatannya, jaring laba-labanya berserakan di kamarnya, ketika melempar bola basket, bola basketnya tidak terlempar dan masih melekat di tangannya πŸ™„ Nah, itu contoh konflik dengan kekuatan πŸ˜• Dahlah, mau turu 🚢 Ini barusan cuma pandangan pribadi, jika mau tau kejelasannya ikuti kelas menulis .. Silahkan hubungi nomor yang tertera pada layar televisi di bawah ini
Start